sumber :
klik disini
Melihat
begitu banyaknya scanner atau scan tool yang dijual dipasaran, dan
bervariasi sekali dalam segi harga atau model, penulis merasa tergelitik
untuk tahu lebih mendalam bagaimana scanner itu bekerja dan bisa
berfungsi sebagaimana mestinya. Dan tentunya setelah memahai cara kerja
scantool maka tentunya akan muncul pertanyaan, apakah kita bisa membuat
scanner sendiri ?
Menjawab hal tersebut kedepannya akan saya coba uraikan dalam bentuk tulisan ini mengenai :
1. Apa yang dimaksud scanner !
2. Bagaimana sistem kerja scanner !
3. Protokol komunikasi data apa saja yang ada sekarang ini !
4. Membuat scanner sederhana ! (pada pembahasan ini saya sudah mencoba membuat scanner khusus untuk toyota mesin 4AFE)
Goal
tulisan ini nantinya diharapkan bukan sekedar memberikan rangkaian yang
sederhana dan software buatan sendiri. Tetapi lebih dari itu, dengan
kita bisa memahami kinerja scanner den sekaligus membuat scanner
sendiri, maka pemahaman kita mengenai teknologi di kendaraan tentunya
akan meningkat yang pastinya akan memberikan dampak ke kita dalam hal
penajaman diagnosa kerusakan di kendaraan, khususnya bagi yang bergelut
di perbaikan pada teknology advance kendaraan.
Scan tool atau orang juga menyebutnya scanner merupakan alat diagnosa profesional yang digunakan oleh seorang mekanik/teknisi kendaraan, dimana :
(1)
Alat tersebut bisa memberikan informasi-informasi seputar nilai
variabel dari sensor-sensor atau aktuator yang istilahnya adalah current data yang tentunya akan membantu seorang teknisi untuk mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang timbul.
(2) alat tersebut bisa memberikan informasi berupa trouble code (kode kerusakan) yang terbaca oleh ECU (Electronic Control Unit). Jangan selalu membayangkan setiap ada kerusakan mobil, pasti bisa dideteksi oleh scanner/scan tool.
{----
Yang harus selalu diingat, scanner bukan merupakan dewa, scanner hanya
merupakan suatu alat ukur yang membantu kita untuk memecahkan masalah
(troubleshooting) kerusakan kendaraan, keputusan final tetap harus pada
kita.---}
(3) alat tersebut bisa digunakan untuk test aktuator (actuator testing).
Jadi kita bisa meng-ON/OFF-kan AC, memajukan sudut pengapian,
memperbesar/memperkecil semprotan bahan bakar, meng-ON/OFF-kan kipas
pendingi dan lain-lain. Kesemuanya itu bisa dilakukan dengan hanya
memencet tombol-tombol dari scanner.
(4) dan juga pada alat tersebut disediakan alat ukur lain berupa volt meter, osiloskop dan juga ada generator simulasi sinyal.
Sebenarnya
scan tool bukan hanya bisa dipakai oleh seorang teknisi untuk
memperbaiki kerusakan kendaraan yang ada. Tetapi lebih dari itu, bagi
seorang profesional di bidang race, scanner bisa juga dimanfaatkan untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berguna bagi peningkatan performa
mesin kendaraan.
Cara
kerja alat yang bernama scantool/scanner pada prinsipnya adalah
sederhana. Scanner mendapatkan kode-kode angka berupa bilangan-bilangan
binner (0/1) yang dikirim oleh ECU, kemudian scanner menterjemahkan
kode-kode tadi ke dalam bentuk angka-angka, grafik dan sebagainya. Yang
menjadi tidak se-simple yang kita bayangkan adalah bagimana kita bisa
mengartikan kode-kode tersebut menjadi suatu simbol yang bisa kita
pahami. Seperti halnya jika kita berkomunikasi dengan seorang bule dari
rusia. Tanpa penerjemah yang kita bawa, tentunya bagi kita-kita yang
tidak paham dengan bahasa rusia, tidak bisa memahami apa yang
dibicarakan oleh orang rusia tadi. Dalam hal ini penerjemah yang kita
bawa bisa diartikan fungsinya sama dengan scan tool.
ECU
mengirim suatu kode-kode ke scanner, scanner mengartikan kode-kode tadi
menjadi informasi yang bisa kita pahami. Dan begitu sebaliknya kita
memencet tombol-tombol di scan tool, scan tool mengirimkan kode-kode ke
ECU yang bisa dipahami olehnya kemudian ECU balik lagi mengirimkan
kode-kode ke scanner...dan begitu seterusnya. Dalam hal ini tentunya
telah terjadi percakapan antara ECU dengan scanner (atau kita sebagai
pengguna scanner).
Kode-kode
binner yang dikirim atau diterima dari/ke scanner ke/dari ECU dilakukan
secara bergantian, disebut komunikasi secara serial. Apa yang dimaksud
dengan komunikasi secara serial ?
Semua
jenis komunikasi pada kendaraan agar bisa dikoneksikan dengan peralatan
di luar menggunakan jenis komunikasi serial. Pada prinsipnya ada 2
jenis komunikasi serial, yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan
komunikasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi data serial
sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan
komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data
serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri baik pada sisi
pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver).
Komunikasi data serial secara sinkron merupakan bentuk komunikasi data
serial yang memerlukan sinyal clock untak sinkronisasi. Sinyal clock
tersebut akan tersulut pada setiap bit pengiriman data, sedangkan
komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi.
Pengiriman data pada komunikast serial pada mikrokontroler tertentu
dilakukan mulai dari bit yang paling rendah (LSB) hingga bit yang paling
tinggi (MSB).
Pada
gambar di atas diamati dengan osiloskop yang menggambarkan kode binner
yang dikirimkan secara serial, yaitu bilangan 0100-0001b. Ingat LSB
adalah bit rendah yang dikirimkan setelah "start", dan MSB adalah bit
tingginya. 0100 adalah MSB, dan 0001 adalah LSB . Jika digabungkan
menjadi 01000001b = 65d. (b=binner, d=desimal). Atau kalau kita lihat
ditabel ascii dibwah, meunjukkan bahwa kode ascii untuk angka 65 d
adalah huruf a besar (A).
Melanjutkan
tulisan di atas, yaitu mengenai scantool, mari kita mencoba untuk
menelaah lebih jauh tentang prinsip komunikasi data scantool pada mobil
toyota 4AFE dan sekaligus kita mencoba untuk membuat scantool sendiri,
dimana data-data dari engine dampilkan dalam bentuk angka-angka pada
software yang terinstall di laptop sebagai current data.
( Tipe mobil dengan kode engine 4AFE )
Pengambilan
data digital/biner (0/1) menggunakan osiloskop Tektronix DPO 4032
seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Osiloskop tipe ini mampu
merekam data dengan kecepatan tinggi dan bisa menyimpan data dalam waktu
yang lumayan relatif lama sehingga didapatkan jumlah data yang banyak.
Sehingga 1 paket data yang terkirim dari ECU bisa terbaca semuanya.
Supaya
muncul data seperti yang terlihat di osiloskop, tentunya pada konektor
DLC TE2 disambungkan (/di-jumper) dengan E1 (ground) supaya pada VF1
keluar current data secara serial. Seperti halnya pengukuran tegangan
pada Volt Meter, 2 ujung probe pada osiloskop untuk COM dipasang di GND
(minus aki/body) dan ujung probe satunya (+) dihubungkan dengan VF1.
Secara
manual, kita mencoba tuliskan kembali kode-kode biner yang terlihat di
osiloskop tersebut dalam kertas, seperti terlihat pada gambar di bawah.
Setelah
kita coba reka-reka dengan uji coba memainkan sensor-sensor di engine
dan dengan referensi lainnya pada forum-forum di internet yang membahas
mengenai OBD1 toyota (coba di seracing di Mr. google dengan kata kunci -
"toymods OBD1" -), akhirnya disimpulkan bahwa data-data pada engine
toyota 4AFE adalah sebagai berikut :
Setelah
mendapatkan data tersebut, akhirnya kita buatkan hardware untuk
meng-connect-kan DLC seperti terlihat ada gambar dibawah :
Dengan rangkaian konverter IC-MAX232 sebagai berikut :
Sedangkan
untuk merubah data serial dari DB9 ke USB port digunakan USB to Serial
Converter agar bisa di-connectkan dengan Laptop, karena laptop sekarang
umumnya memakai USB, sudah tidak ada lagi laptop dengan port DB9. Saya
sarankan memakai "USB to Serial Converter" dengan merk HL-340, karena
baudrate ini bisa kita adjust sesuai harapan kita. Perlu diketahui bahwa
OBD1 protokol pada toyota ini memakai baudrate sekitar 122 bits/second.
Kebanyakan USB to Serial Converter mempunyai baudrate yang sama dengan
baudrate default pada windows dengan kelipatan tertentu, seperti : 110,
300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 19200 dan seterusnya. Dan untuk
aplikasi ini kita memerlukan baudrate 122 bits/second.
Untuk
softwarenya saya mencoba untuk menterkemahkan kode-kode binner yang
dikeluarkan oleh ECU melalui DLC dan diteruskan ke laptop melalui USB
port dengan software delphi. Secara free software bisa di download http://ototronik-inovatif.blogspot.com/p/free-download.html. Silahkan dikembangkan sendiri softwarenya sesuai kebutuhan pembaca.