Translate

Selasa, 17 Maret 2015

cara kerja katup dekompresi sepeda motor

 Pada gerakan awal seperti gambar 1 terjadi perlawanan kompresi sehingga piston akan berusaha bergerak ke bawah (gambar 1) putaran mesin akan menjadi sedikit melawan ( kebalikan arah putar) pada saat yang seperti ini katup buang dibuka sedikit agar kompresi hilang sehingga piston dapat meneruskan gerakan keatas. Pembukaan katup buang tersebut dapat dilakukan karena mekanisme katup digerakkan oleh poros engkol melalui rantai Timing (Timing Chain) lihat gambar 3.
 


 Gambar 1 . Gerakan piston pada langkah kompresi


Gambar 2. Mekanisme katup


 Gambar 3.Penggerak poros Kam


Katup Dekompresi( Gambar2) bukan katup lain tersendiri tetapi katup buang yang dapat dibuat tidak menutup rapat oleh mekanisme katup oleh karena/ketika gerakan mesin berlawanan dengan arah putaran mesin.

                
Gambar 4 : Tata letak mekanisme Katup Dekompresi


 
   

 Gambar5 : Posisi Bubungan Dekompresi                          Gambar 6 : Plat penahan Pelatuk Katup Buang


Gambar 7 : Cara menguji Bubungan Dekompresi

Bubungan Dekompresi berada pada ujung Poros bubungan (poros Kam/ gambar 5),bila poros kam berputar seaarah dengan putaran mesin maka Bubungan Dekompresi tidak ikut berputar, tetapi bila poros cam/poros bubungan berputar berlawanan dengan arah putaran mesin (ketika terjadi perlawanan putaran mesin akibat kompresi awal) maka Bubungan dekompresi ikut terputar dan bubungan akan mendorong tonjolan pada plat penahan (penahan pelatuk katup/gambar 6) sehingga katup buang sedikit terdorong ke  arah membuka.
Pemeriksaan poros dekompresi dapat dilakukan dengan cara memutar bagian poros kam dan menahan poros bubungannya, maka poros bubungan akan bebas berputar jika poros kam diputar searah putaran motor dan poros bubungan akan ikut terputar jika poros kam diputar berlawanan dengan arah putaran motor (lihat gambar 7)
Kesimpulan :
Bila katup dekompresi tidak bekerja sempurna ,dapat dideteksi dari start mesin pertama yang berat, bunyi katup buang yang agak keras. Hal ini biasanya disebabkan oleh karena kesalahan prosedur penyetelan katup, yaitu ketika akan menyetel katup pada saat memutar poros engkol untuk menepatkan tanda T (Top Kompresi) poros engkol terputar kelebihan lalu diputar kembali berlawanan arah putaran motor untuk menepatkan tanda,ini akan berakibat katup buang terganjal mekanisme Dekompresi.
Untuk dapat kembali normal maka pada saat akan melakukan penyetelan katup jangan sampai memutar poros engkol melebihi tanda Top. Bila kelebihan ulangi lagi memutar 2 kali poros engkol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar