Gambar 1 . Gerakan piston pada langkah kompresi
Gambar 2. Mekanisme katup
Gambar 3.Penggerak poros Kam
Katup
Dekompresi( Gambar2) bukan katup lain tersendiri tetapi katup buang
yang dapat dibuat tidak menutup rapat oleh mekanisme katup oleh
karena/ketika gerakan mesin berlawanan dengan arah putaran mesin.
Gambar 4 : Tata letak mekanisme Katup Dekompresi
Gambar 7 : Cara menguji Bubungan Dekompresi
Bubungan
Dekompresi berada pada ujung Poros bubungan (poros Kam/ gambar 5),bila
poros kam berputar seaarah dengan putaran mesin maka Bubungan Dekompresi
tidak ikut berputar, tetapi bila poros cam/poros bubungan berputar
berlawanan dengan arah putaran mesin (ketika terjadi perlawanan putaran
mesin akibat kompresi awal) maka Bubungan dekompresi ikut terputar dan
bubungan akan mendorong tonjolan pada plat penahan (penahan pelatuk
katup/gambar 6) sehingga katup buang sedikit terdorong ke arah membuka.
Pemeriksaan
poros dekompresi dapat dilakukan dengan cara memutar bagian poros kam
dan menahan poros bubungannya, maka poros bubungan akan bebas berputar
jika poros kam diputar searah putaran motor dan poros bubungan akan ikut
terputar jika poros kam diputar berlawanan dengan arah putaran motor
(lihat gambar 7)
Kesimpulan :
Bila
katup dekompresi tidak bekerja sempurna ,dapat dideteksi dari start
mesin pertama yang berat, bunyi katup buang yang agak keras. Hal ini
biasanya disebabkan oleh karena kesalahan prosedur penyetelan katup,
yaitu ketika akan menyetel katup pada saat memutar poros engkol untuk
menepatkan tanda T (Top Kompresi) poros engkol terputar kelebihan lalu
diputar kembali berlawanan arah putaran motor untuk menepatkan tanda,ini
akan berakibat katup buang terganjal mekanisme Dekompresi.
Untuk
dapat kembali normal maka pada saat akan melakukan penyetelan katup
jangan sampai memutar poros engkol melebihi tanda Top. Bila kelebihan
ulangi lagi memutar 2 kali poros engkol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar