Translate

Kamis, 19 Maret 2015

fungsi dan prinsip kerja Regulator Alternator

Fungsi Regulator Alternator:
Untuk menyesuaikan tegangan kerja sistem kelistrikan dengan stabil pada setiap perubahan putaran dan beban sehingga sesuai dengan tegangan sistem artinya sistem 12 volt diregulasi antara 14,8 sampai 15 volt, untuk sistem 24 volt diregulasi sampai 28 volt

Prinsip kerja regulator
Untuk meregulasi tegangan keluaran alternator dilakukan dengan cara mengatur arus yang mengalir ke kumparan rotor (arus medan)
Gambar 1. Prinsip Kerja Regulator
(Bosch Technische Unterrictung, Alternator)
Regulator mengatur tegangan ke kumparan rotor dengan menarik dan membebaskan titik kontak sesuai dengan tegangan yang diberikan ke kumparan regulator tegangan. Pada saat alternator berputar dengan rpm rendah dan tegangan keluaran B+ Alternator masih rendah sehingga kumparan regulator belum mampu menarik titik kontakgerak (P), sehingga arus medan akan mengalir ke kumparan rotor melalui P1
Dalam hal lain, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan keluaran B+ naik melebihi tegangan regulasi (14 Volt atau 28 Volt), tegangan ini dialirkan ke kumparan regulator sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih besar maka P1, akan terputus.
Pada saat titik kontak bergerak menjauhi P1, arus yang ke kumparan rotor melalui resistor R sehingga arus mengalir ke kumparan rotor berkurang, maka tegangan keluaran B+ Alternator turun dan ini akan mengakibatkan gaya tarik pada kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali dan berhubungan dengan P.1 Hal ini akan menaikkan arus yang mengalir pada kumparan rotor dan kemudian titik kontak akan terputus lagi dari P1.
Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan keluaran B+ Alternator akan naik lebih tinggi memperkuat gaya tarik pada kumparan regulator sehingga menghubungkan titik kontak berhubungan dengan P2. Akibatnya, arus yang melalui resistor akan mengalir ke P2 dan tidak ke kumparan rotor, stator tidak dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator turun dan hubungan titik kontak P2 terputus. Sekali lagi tegangan alternator akan naik dan lengan kontak akan tertarik sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada tegangan regulasi
 
Prinsip Kerja Regulator Elektronik (IC Regulator):
Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output di terminal B rendah, tegangan baterai mengalir ke base Tr2 melalui resistor R1 dan Tr2, ON, pada saat itu arus field ke rotor coil mengalir dari B ke rotor coil ke F ke Tr2 ke E.
Gambar 2. Prinsip Kerja IC Regulator
 Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang lebih tinggi itu dialirkan ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini mencapai tegangan zener, maka ZD menjadi penghantar. Akibatnya, Tr1 ON dan Tr2 OFF. Ini akan menghambat arus field dan mengatur tegangan output.
 
Gambar 3. Prinsip Kerja IC Regulator
 Melihat prinsip kerja regulator IC tersebut maka dapat disimpulkan bahwa arus medan dikendalikan pada jalur negatifnya (pengendali negative)
 Macam Macam Bentuk/Type IC Regulator Alternator

IC REGULATOR NIPODENSO
 
 











  
 IC REGULATOR MITSUBITSHI      IC REGULATOR BOSCH

Metode Sederhana Pengujian IC Regulator Alternator
Berdasarkan prinsip kerja regulator elektronik maka pengujian regulator elektronik dapat dilakukan sebagai berikut:
 NIPPODENSO TYPE M                                                           Type MITSUBITSHI

 



















 
 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar